Jumat, 20 November 2015

CHMTS #2 : Waterpass I ... Alhamdullilah Selesai

Pagiiiii pembaca setia blog saya .. haha :) :)
Udah pada baca CHMTS #1 belum ??? kalau belum baca Disini yaaa .. soalnya ini kelanjutannya ..
Penasaran ??? pastinya yaa .. hahaha


Dan ya seperti yang saya katakan , bahwa semua yang dipratikkan sudah dipelajari di mata kuliah Ilmu Ukur Tanah jadi ya gag terlalu terkejut sih. hari pertama ini percobaannya masih dasar banget, Waterpass I.yang mana pada tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengenal alat Waterpass ( B21 ) dan cara kerjanya. sebelum turun kelapangan, kami diberikan teori singkat dulu tentang cara - cara pratikum nantinya dan sekalian pengenalan alat-alat yang akan digunakan pada pratikum kali ini.

Pratikumnya berjalan lancar dan Alhamdullilah gag ada kendala yang ditemui ... CUMA ... Ada cumanya ne .. Panasnyaaaaaaa ya Allah ... yaa, seperti yang sudah saya katakan kemarin untuk pratikum Ilmu Ukur Tanah ini mahasiswa harus turun langsung ke lapangan, jadi ya harus rela panas-panasan. Tetapi gag papa ,,, yang penting dapat ilmunya, untuk mendapatkan ilmukan memang butuh perjuangan, betul gag ??? betul banget donggg .. Hehehe :) :)

Dan akhirnya pratikum selesai, setelah data-data didapat dan dituliskan kami tinggal membuat laporan. ohyaa .. pratikum ini dilakukan perkelompok dan satu kelompok terdiri dari 5 orang. saya sendiri masuk di kelompok XXI. 

baiklah ,,, sampai disini dulu CHMTS #2 .. nantikan catatan lainnya yaa ..
Salam Musafir Senja ...

Rabu, 18 November 2015

CHMTS #1 : Hari Pertama Pratikum Ilmu Ukur Tanah

Selamat Pagi Semuanya ... :) :) :)

Pagi ini menjadi hari yang lumayan menegangkan bagi saya, karena hari ini adalah hari pertama saya akan menjalani Pratikum Ilmu Ukur Tanah. Yaaa ... bagi mahasiswa-mahasiswa teknik pratikum itu udah kayak jodoh,,,hahaha. gimana gag ??? disetiap semester pasti ada yang namanya pratikum, karena teori yang dipelajari di kelas susah untuk dimengerti tanpa adanya praktek langsung.

Untuk Ilmu Ukur Tanah sendiri menjadi matakuliah wajib bagi mahasiswa teknik sipil. karena semua struktur yang ada dibumi ini berdiri dengan gagahnya di atas tanah, jadi pengukuran tanah menjadi salah satu point yang penting. dikampus saya Ilmu Ukur Tanah untuk mata kuliahnya diberikan pada semester 1 dan pratikum-nya pada semester 3. dan saat ini saya sudah semester 3, maka saya-pun mengikuti pratikum ini.

Udah terbayang ne panas-nya saat pratikum, soalnya berbeda dengan pratikum-pratikum lainnya yang biasanya dilaksanakan di laboratorium, khusus untuk ilmu ukur tanah pratikum langsung turun ke lapangan, jadi ya siap-siap aja kulit jadi hitam siap pratikum ( emang dasarya udah kulit coklat kok, hahaha ).

Pada pratikum ini sendiri ada tujuh percobaan yang akan dilakukan, mulai dari Theodolit 1,2,3 kemudian diikuti percobaan waterpass 1,2,3 dan yang terakhir percobaan BTM. yang mana kesemuannya sudah dipelajari melalui teori disemester pertama.

Bismillah ... semoga pratikumnya berjalan lancar dan sukses. 
Doakan yaaaaa ... :) :) :)

Salam Musafir Senja ...

Senin, 09 November 2015

Berkunjung Ke Rumah Cut Nyak Dhien

Siapa yang tak kenal dengan Cut Nyak Dhien ??? Seorang srikandi pemberani yang berjuang melawan penjajah-penjajah Belanda, seorang wanita yang berani mengangkat rencong dan turun ikut serta bergerilya dalam Perang Aceh yang tercatat sebagai salah satu perang terlama yang pernah terjadi di masa penjajahan Belanda.

Cut Nyak Dhien merupakan salah seorang pahlawan yang berasal dari tanah rencong, merupakan seorang pemimpin perang yang saat itu memiliki banyak pengikut untuk mengusir Belanda dari tanah air tercinta. Ya, Cut Nyak Dhien seorang srikandi yang sangat pemberani.

Berhubung besok 10 November dan diperingati sebagai hari pahlawan, maka saya akan menulis tentang perjalanan saya ketika berkunjung ke Museum Rumah Cut Nyak Dhien ,,, penasaran ??? silahkan baca dibawah yaaa ...

Museum Rumah Cut Nyak Dhien terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. apabila kita dari Banda Aceh menuju ke Pantai Lampuuk, maka kita akan melewati Rumah Cut Nyak Dhien ini yang letaknya memang dipinggir jalan, jadi ... gag susah kok mencari alamatnya :) :) :)

Rumah ini dibangun kembali pada tahun 1981-1982 yang mana rumah aslinya sudah ludes dibakar Belanda pada tahun 1896. rumah ini dibangun kembali dan dijadikan museum untuk mengingat perjuangan Cut Nyak Dhien beserta sang suami Teuku Umar.


Rumah Cut Nyak Dhien

Rumah ini berbentuk seperti rumah adat aceh lainnya, rumah panggung dengan atap daun rumbia. didominasi warna hitam dan beberapa ornamen dicat dengan warna kuning dan merah. untuk memasukinya terdapat pintu di bagian samping rumah.

Bagian dalam rumah ini terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu : kamar tidur cut nyak dhien, kamar tidur penjaga cut nyak dhien, ruang pertemuan, dan dapur. dan disetiap ruangan kita masih dapat menyaksikan replika perabotan-perabotan yang dulu dipakai, seperti tempat tidur, lemari, kursi-kursi serta lampu-lampu kaca. selain itu bagian dalam rumah ini juga banyak dipasang lukisan dan foto-foto dari Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar.

Pada salah satu sudut rumah terdapat sumur tua, yang mana dulunya air sumur ini digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh Cut Nyak Dhien. sumur ini memiliki ketinggian yang sama dengan tinggi rumah, sehingga yang bisa menimpa atau mengambil air dari sumur ini hanyalah orang-orang yang tinggal di Rumah Cut Nyak Dhien, hal ini merupakan salah satu penjagaan kepada Cut Nyak Dhien karena ditakutkan Belanda membubuhkan racun kedalam air sumur itu.

Sekian dulu postingan kali ini ,,,
Salam Musafir Senja