Jumat, 27 Maret 2015

Tapaktuan 4 : Lintas Aceh - Sumatera Utara

Akhirnya sampailah waktu untuk segera mengakhiri liburan ini. untuk jalan pulang kami memilih jalan dari Sumatera Utara. Bila ketika pergi kami memilih jalan dari Banda Aceh dan melewati lintas jalan provinsi Aceh, tetapi jalan pulang ini kami juga ingin menikmati suasana baru dengan melewati jalur yang berbeda. jalur ini tetap melewati provinsi Aceh kemudian melewati perbatasan dan memasuki provinsi Sumatera Utara.

Medan yang dilalui juga akan beda, sepanjang perjalanan pulang takkan ada lautan yang terlihat mata. Pegunungan-lah yang mendominasi pemandangan, serta perkebunan sayur-mayur, hutan yang masih lebat dan juga beberapa kota-kota kecil.

Perjalanan pulang dimulai dengan meninggalkan kota Tapaktuan tepat pukul 11.00 malam. untuk jalan pulang ini kami melewati Kabupaten Aceh Singkil, kemudian Kota Subulussalam. hanya saja karena kami jalan di malam hari maka tidaklah berpaa nampak bagaimana kota-kota yang dilalui seperti Kota Singkil dan Kota Subulussalam. Pertokoan yang dilalui keseluruhannya tutup hanya tampak beberapa rumah makan yang tetap buka di Kota Subulussalam. hampir rata rumah makan yang buka dimalam hari ini menjadi perisitirahatan bagi mobil-mobil dari Tapaktuan menuju Medan.

Tepat pukul 1 malam dinihari kami sampai di Kota Subulussalam. setelah mengisi minyak mobil dan beristirahat sejenak di salah satu rumah makan kami melanjutkan perjalanan. meninggalkan kota Subulussalam, tak berapa lama lagi kami sampai diperbatasan provinsi antara Aceh dengan Sumatera Utara.

Akhirnya sampailah diperbatasan antara Aceh dengan Sumatera Utara, Kabupaten Pakpak Bharat menjadi kabupaten yang pertama kami lalui. Ketika memasuki daerah ini saya tertidur dengan lelapnya sehingga saya tidak dapat bercerita apa-apa mengenai kabupaten ini.

Subuh hari saya terbangun oleh dinginnya udara yang menyentuh kulit saya. saya sempat melihat beberapa pamplet nama ternyata ini sudah di daerah Sidikalang, Kabupaten Dairi. setelah selesai salat subuh kami melanjutkan perjalanan. sesudah Kabupaten Dairi maka daerah selanjutnya adalah Kabupaten Karo, kami sempat singgah di Berastagi untuk beristirahat.

Sekitaran jam 2 siang akhirnya kami sampai di Kota Medan.
Berakhirlah liburan kali ini, yang tertinggal adalah Indahnya Kota Tapaktuan, Kota Naga di Selatan Aceh.

Senin, 02 Maret 2015

Tapaktuan 3 : Menikmati Senja Di Kota Tapaktuan

Senin , 23 Februari 2015

Setelah tadi pagi berjalan-jalan keliling Desa Drien Jalo maka siang hari ini kami berjalan-jalan keliling Kota Tapaktuan. Kota Tapaktuan merupakan kota yang tepat berada di pesisir pantai sehingga perjalanan dari Meukek menuju Tapaktuan yang kurang lebih memakan waktu 40 menit, pemandangan yang ada benar-benar menyejukkan mata.

Menuju Kota Tapaktuan, pertama kita akan melewati daerah persawahan. jalan raya yang diapit kiri kanannya dengan areal persawahan dan nampak pegunungan yang berjajar. selanjutnya ada jalanan yang menikung dan menanjak, yaa sepertinya ada jalan raya yang melewati pagunugan. dan setelahnya, lautannya yang menyambut kita. jalan raya yang bersebalahan langsung dengan lautan. birunya air laut dan putihnya pasir pantai terlihat dengan jelas, belum lagi pepohonan kelapa yang melambai-lambai dengan santai.

Sebelum sampai di Kota Tapaktuan, ada sebuah air terjun yang berada tepat dipinggir jalan. kamipun singgah di air terjun ini. air terjun ini sungguh unik karena airnya langsung mengalir ke lautan. yaaa, air terjun ini turun dari gunung, dan memiliki telaga kecil tepat dibawahnya. telaga ini berwarna biru karena airnya yang sangat jernih, dari telaga inilah kemudian air mengalir ke lautan.

Tak terasa kami sudah sampai di Kota Tapaktuan. mungkin karena tergolong kota baru yang masih dalam pembangunan maka kota ini tidaklah terlalu ramai. jalanan kota yang memiliki dua jalur dan bagus ini terlihat lenggang di siang hari ini. terlihat beberapa toko baru yang sudah mulai terisi dan area perkantoran yang berjajaran di sepanjang jalan kota. 

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah puncak dari Kota Tapaktuan ini. sebenarnya ini adalah jalan raya yang sudah berada di pegunungan, hanya saja karena jalanannya lebar dan bagus kita bisa berhenti dan berfoto ria. dari sini terlihat jelas Kota Tapaktuan, yang memanjang segaris pantai. birunya lautan dengan deburan ombak menyatu. sungguh indah pemandangan dari atas sini.

Selanjutnya adalah monumen Tuan Tapa & Naga. Mengapa diberikan nama Kota Tapaktuan ??? karena dari sini ada sebuah legenda yang menceritakan bahwa pada zaman dahulu ada seekor naga yang dibunuh oleh Tuan Tapa didaerah ini. hingga kini, peninggalan Tuan Tapa ketika membunuh naga masih ada yaitu telapak kaki rasa. oleh karena adanya legenda itu maka kota ini diberi nama Kota Tapaktuan. namun, untuk bisa melihat secara langsung telapak kaki raksasa ini jalan yang dituju tidaklah mudah, kita harus mendaki gunung dan kemudian turun kelautan karena telapak kaki itu berada di area laut dan jalan yang harus dilalui merupakan jalan setapak. maka dari susahnya menuju tempat itu, kami hanya mengunjungi monumennya saja. monumen ini terletak di tengah kota. monumen ini berbentuk seekor naga berwarna hijau yang dipijak oleh sebuah telapak kaki raksasa.

Karena hari sudah siang maka sudah waktunya untuk makan siang, karena kota ini berada di pinggir pantai maka makan dicafe yang terletak dipinggir pantai sungguhlah pilihan yang sangat tepat. kami memilih sebuah cafe yang memiliki banyak pondok tepat dibibir pantai, pantai pasir putih dengan ombak yang tak terlalu besar, biru dan hijau air laut terlihat merata dan indah dari sini. tak lupa pepohonan cemara yang tertanam sejajar di tepian pantai menambah kesejukkan. sembari menunggu makanan datang, saya segera turun dan bermain air. yaaa ,, kapan lagi bisa bermain air dipantai yang begini indah. mumpung sudah dikunjungi maka ya sekalian saja ,, hahaha.

Setelah selesai makan siang, kami keliling kota. melewati Tugu Pala. yaaaa , Kota Tapaktuan memang terkenal dengan hasil palanya. karena terlalu banyak pala yang dihasilkan dari daerah ini maka dibangunlah Tugu Pala tepat ditengah kota. Pala juga diolah menjadi oleh-oleh khas Tapaktuan. berbagai olahan pala seperti manisan, sirup bahkan minyak dapat kita temui ditoko-toko yang menjual oleh-oleh khas Tapaktuan.

Senja sudah mulai menyelimuti bumi. Indahnya menatap senja dari sini Kota Tapaktuan, Kota Naga di selatan Aceh yang berdiri tepat dibibir pantai. suatu pengalaman baru yang saya rasakan dan menambah panjang catatan perjalanan saya. Tapaktuan,,,, Takkan terlupakan.

Sekian dulu postingan kali ini nantika postingan selanjutnyaaa yaaa ...

Salam Musafir Senja ... :) :) :)

Tapaktuan 2 : Pagi Hari di Drien Jalo

Senin, 23 Februari 2015

Desa Drien Jalo, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. Yaaaa, di desa inilah kakak sepupu saya tinggal. desa ini merupakan salah satu desa yang terletak dikaki pegunungan dan ada sungai besar yang mengalir di desa ini. meskipun terletak di kaki pegunungan udara di Drien Jalo tidaklah dingin. hanya saja ketika dini hari hingga ke subuh udara mulai menusuk-nusuk tulang. sedangkan pada pagi hari hingga senja menjelang udara disini normal dalam artian tidaklah sedingin didaerah pegunungan lainnya.

Drien itu artinya durian dalam bahasa aceh sedangkan jalo berarti jala. Desa ini memang terkenal dengan durian, pada musim panen durian maka desaa ini akan berlimpah dengan durian, karena hampir setiap rumah penduduk di desa Drien Jalo memiliki pohon durian sendiri.

Pagi hari ini cerah. saya memutuskan untuk berjalan-jalan pagi ke sungai besar yang tepat mengalir dibelakang rumah kakak sepupu saya. sungai ini sangatlah besar dan memiliki sebuah titi gantung yang dibangun tahun 1994. namun, karena saat ini bertepatan dengan musim panas, maka sungai ini sedikit kering, hanya beberapa alur air yang mengalir dan airnyapun dangkal. namun, kesejukan air sungai dan pemandangan yang ditawarkan tak bisa dilewatkan begitu saja. Setelah puas berfoto ria di jembatan gantung saya turun ke sungai hanya sekedar untuk mencelupkan kaki saja. 

Selain terkenal dengan buah duriannya, saya juga melihat ada beberapa pohon kuini. kuini dari daerah sini juga sangat terkenal dengan rasanya yang manis. namun sayang sekali, ketika saya berkunjung ke Drien Jalo belum ada musim buah apapun hingga kesempatan menikmati durian dan kuini terpaksa dilupakan.

Pagi hari di desa Drien Jalo, menikmati dinginnya air sungai dan pemandangan yang indah sungguh merupakan suatu pengalaman baru bagi saya. siang nanti kami baru akan ke Kota Tapaktuan, penasarankan kemana saja saya jalan-jalan ke Kota Tapaktuan ??? nantikan postingan selanjutnya yaaaa ...


Salam Musafir Senja ... :) :) :)

Minggu, 01 Maret 2015

Tapaktuan 1 : Menuju Kota Naga di Selatan Aceh

Selama bulan februari 2015, kampus saya kuliah memberikan liburan sepanjang dua minggu. Namun, karena akhir tahun 2014 kami sudah melakukan perjalanan panjang maka liburan kali ini hanya saya habiskan di Langsa saja. Namun, diakhir liburan suatu peristiwa terjadi. Liburan ke Tapaktuan, Aceh Selatan, tak terelakkan lagi. Hahahahaha ,,, mumpung ada kesempatan dan saya juga belum ke kota tersebut maka kesempatan ini tak saya sia-siakan.

21 Februari 2015, Sabtu

Perjalanan dimulai dari Kota Lhokseumawe. Tujuan utama adalah Kota Banda Aceh, karena kami memilih jalur Banda Aceh - Tapaktuan. Malam hari kami berangkat dari Lhokseumawe dan Subuh hari  ( hari minggu ) kami sampai di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Setelah selesai shalat subuh kami sarapan di salah satu warung nasi gurih khas aceh, tentunya menu utama adalah nasi gurih dengan dendeng.

22 Februari 2015, Minggu

Subuh hari kami telah tiba di Banda Aceh. tepat pukul 8 pagi kami meninggalkan kota Banda Aceh. selepas melewati daerah Lhok Nga maka pemandangan luar biasa sudah menanti kami. Jalan raya yang dibangun dengan bantuan oleh Amerika ketika Tsunami 2004 melanda Aceh masih dalam kondisi mulus. Bayangkanlah pemandangan sepanjang jalan menuju Tapaktuan. Pegunungan batu disebelah kiri dan birunya pantai disebelah kanan ditambah dengan mulusnya jalan raya. maka ketika melewati daerah ini matikan AC mobil anda dan bukalah kaca mobil. nikmatilah kesegaran udara yang diberikan oleh Alam.

Sepanjang perjalanan saya tak pernah bosan, melihat bagaimana gunung-gunung batu ini dibelah dan dijadikan jalan raya. serta birunya pantai yang seolah memanggil-manggil dengan deru besar ombaknya. dibeberapa titik pantai dapat dilihat juga pepohonan cemara yang tumbuh sejajar dengan indah. 

Ada satu tempat yang paling indah untuk melihat pantai dan lautan. Puncak Geurutee, Aceh Jaya namanya. tepat dipuncak ini terbentang lautan sejauh mata memandang dengan pulau-pulau kecil yang menghampar. Pasiran putih juga memagari indahnya pantai-pantai ini. disepanjang puncak ini berdiri kafe-kafe yang bisa dijadikan tempat beristirahat jika lelah berkendaraan. Selain itu disini juga ada semacam landmark dengan tulisan " Puncak Geurutee Aceh Jaya ". 

Aceh Jaya beribukota di Calang. dan kota Calang juga dilewati dalam perjalanan ini. Aceh Jaya merupakan salah satu kabupaten yang ketika Tsunami 2004 hancur lebur. di Kabupaten ini juga terdapat kecamatan Lamno yang terkenal dengan masyarakat-nya yang rupawan. Lamno dahulu adalah bekas kawasan jajahan Portugis sehingga terjadilah pernikahan campuran antara orang-orang portugis dan aceh. hingga saat ini orang-orang Lamno memiliki fisik yang berbeda dengan orang Aceh lainnya. rambut pirang, mata biru bahkan hijau dan kulit yang putih bersih. sehingga orang-orang Lamno mirip dengan orang-orang Eropa.

Kabupaten selanjutnya yang kami lewati adalah Kabupaten Aceh Barat. mungkin sudah banyak dari pembaca yang mengetahui kabupaten ini. Yaaaa , kabupaten ini merupakan daerah asal pahlawan nasional Teuku Umar, dan Meulaboh menjadi ibukota kabupaten ini. Meulaboh merupakan salah satu kota yang besar dan maju di kawasan Pantai Barat Aceh. kami juga melewati Masjid Agung Baitul Makmur, masjid ini merupakan masjid terbesar di Kabupaten Aceh Besar. Masjid ini juga kini menjadi ikon kota Meulaboh. di Kota Meulaboh juga ada Tugu Kopiah Meukeutop. Tugu ini terletak di tengah kota Meulaboh. 

Nagan Raya, kabupaten yang kini terkenal karena batu gioknya juga dilewati dalam perjalanan menuju kota Tapaktuan. diperbatasan antara Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya berdiri dengan megahnya PLTU Nagan Raya. PLTU ini merupakan harapan bagi masyarakat Aceh agar segera keluar dari zona kegelapan alias mati lampu bergiliran. Suka Makmue merupakan Ibukota dari Kabupaten Nagan Raya. Pusat Pemerintahan Suka Makmue terletak sedikit jauh dari jalan raya. ada sebuah Gapura yang menandakan masuk kekawasan  Pusat Pemerintahan Suka Makmue. sehingga ketika melewati daerah ini kita tak nampak kawasan itu, hanya melewati saja. selanjutnya daerah yang dilewati bernama Gunung Trans. Gunung Trans ini bagaikan perkebunan raksasa. karena seluruh wilayahnay di tanami oleh kelapa sawit. mengapa dinamai Gunung Trans ?? cerita punya cerita karena dahulu gunung ini dibuka menjadi lahan perkebunan dan diperuntukkan bagi masyarakat yang bertransmigrasi. oleh karena itu dinamai Gunung Trans.

Kabupaten terakhir yang harus dilewati sebelum akhirnya sampai adalah Kabupaten Aceh Barat Daya. Blang Pidie merupakan ibukota dari kabupaten ini. kami sampai di Kota ini kurang lebih jam 3 siang dan kami memutuskan untuk makan siang disini. setelah selesai makan siang maka kami melanjutkan perjalanan. 

Akhirnya sampailah kami di Kabupaten Aceh Selatan. Kecamatan Labuhan Haji yang terkenal dengan dayah ( pesantren dalam bahasa Aceh ) menyambut kami ketika memasuki Kabupaten Aceh Selatan. Kecamatan Labuhan Haji ini dibagi menjadi dua yaitu Labuhan Haji Timur dan Labuhan Haji Barat. Selanjutnya adalah tempat yang kami tuju yaitu Meukek. di sini ada kakak sepupu saya yang tinggal, oleh karenanya kami menginap di Meukek. 

Tepat pukul 5 sore kami sampai di Meukek, Aceh Selatan. Lelah memang rasanya, namun pemandangan sepanjang jalan menuju Meukek taklah saya lupakan. Luar biasa indahnya ... 10 Jam perjalanan  Banda Aceh - Tapaktuan dengan pemandangan yang luar biasa.Melewati beberapa kabupaten di Aceh seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Hingga Aceh Barat Daya. Ohyaaa, Meukek merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Jarak antara Meukek - Tapaktuan sekitar 40 menit.

Cukup sekian dulu ceritanyaaaaaa yaaaaa ... 
Penasaran kan dengan kelanjutannya ??? keliling kota Tapaktuan "Kota Naga" di Selatan Aceh ??? Penasarankan ??? nantikan postingan selanjutnya yaaa ...

Salam Musafir Senja :) :) :) ....